Selasa, 20 Juli 2010

Tutorials and guides on Marketiva (forex broker)

Tutorials and guides on Marketiva (forex broker)

What is Marketiva?
Marketiva is brokerage firm of international foreign exchange trading, or shortly called forex brokers. As an online forex broker then we can trade through Marketiva official website, traders can directly buy or sell foreign currency, using the original real world of forex market providing by Marketiva.
Currently marketiva service provides over-the-counter market making, Funds, and Commodity Index. Marketiva also provides tools (latest forex news, alerts, signals,graphs, indicators, support chat, chat facility between traders, and many more). In addition Marketiva provides 24-hour online support (chat).

Legalitas Marketiva?
Marketiva has received permission from the IBC, Number IBC CAP.291 REG.NO. 646819.

Marketiva is regulated under the Financial Services Commission (FSC), the Commodity Futures Trading Commission (CFTC) through the National Futures Association (NFA) regulations. Therefore marketiva have international recognition.

Kamis, 08 Juli 2010

Memulai Bisnis Tanpa Uang Tunai.


warungMungkinkah kita memulai bisnis
tanpa memiliki uang tunai? Saya kira itu mungkin saja.
Mengapa tidak! Jika kita mampu mengoptimalkan pemikiran kita, maka
banyak jalan yang bisa ditempuh dalam menghadapi masalah permodalan
untuk kita memulai bisnis. Cuma masalahnya, dari mana duit itu berasal?
Logikanya, semua bisnis itu membutuhkan modal uang.

Memang, kebanyakan kita selalu mengeluhkan ketiadaan modal uang
sebagai alasan mengapa kita “enggan” berwirausaha. Padahal, modal yang
paling vital sebenarnya bukanlah uang, tetapi modal non-fisik, yakni
berupa motivasi dan keberanian memulai yang menggebu-gebu.

Saya yakin, jika hal itu bisa terpenuhi,
maka mencari modal uang bukanlah persoalan yang tidak mungkin, mesti secara
pribadi kita tidak memiliki uang. Sementara kita telah tahu, bahwa
peluang bisnis telah ada di depan mata. Tentu, alangkah baiknya jika
kita tidak menundanya untuk memulai berbisnis.


Toh kita tahu, bahwa sebenarnya banyak sumber permodalan. Seperti
uang tabungan, uang pesangon, pinjam di bank, dan di koperasi atau dari
lembaga keuangan, atau dari pihak lainnya. Namun, jika kita ternyata
tidak memikili uang tabungan, uang pesangon, atau katakanlah belum ada
keberanian untuk meminjam uang ke bank atau koperasi, saya kira kita
juga tidak terlalu risau. Karena ada cara untuk kita memulai bisnis,
mesti kita tidak memiliki uang tunai sekalipun.

Contohnya, kita bisa menjadi seorang pelantara. Misalnya, menjadi
pelantara jual bile rumah, jual motor dan lain-lain. Keuntungan yang
kita dapat bisa dari komisi penjualan atau dari cara lain atas
kesepakatan kita dengan pemilik produk. Saya yakin, kita pasti bisa
melakukannya.

Kita bisa juga membuat usaha dengan cara konsumen melakukan
pembayaran dimuka. Dalam hal ini, kita bisa mencari bisnis di mana
konsumen yang jadi sasaran bisnis kita itumau membayar atau mengeluarkan
uang dulu sebelum proses bisnis, baik jasa maupun produk, itu terjadi.
Misalnya bisa dilakukan pada bisnis jasa, seperti industri jasa
pendidikan. Di mana, siswa diwajibkan membayar dulu di depan sebelum
proses pendidikannya itu terjadi.

Bisa juga misalnya, ada orang yang memesan barang pada kita, namun
sebelum barang yang dipesan itu jadi, pihak konsumen memberikan uang
muka dulu. Artinya, ini sama saja kita telah diberi modal oleh konsumen.

Masih ada cara lain memulai bisnis tanpa kita memiliki uang tunai.
Contohnya, menggunakan sistem bagi hasil. Biasanya, cara bisnis model
ini banyak diterapkan pada Rumah Makan Padang. Di mana kita sebagai
orang yang memiliki keahlian memasak, sementara patner bisnis kita
sebagai pemilik modal uang.

Kita bekerjasama dan keuntungan yang didapat pun dibagi sesuai
kesepakatan bersama. Atau kita mungkin ingin cara lain? Tentu masih ada.
Contohnya, kita bisa melakukannya dengan sistem barter dengan pemasok,
dan kita pun jika memiliki keahlian tertentu, mengapa tidak saja menjadi
seorang konsultan. Selain itu, bisa saja dengan cara kita mengambil
dulu produk yang akan diperdagangkan, hanya untuk pembayarannya bisa
kita lakukan setelah produk tersebut terjual pada konsumen. Tentu, masih
banyak cara lain untuk kita memulai bisnis tanpa uang tunai.

Oleh karena itu, menurut saya, sebaiknya kita tidak perlu berkecil
hati atau takut dipandang rendah, bila ternyata kita memang tidak
memiliki uang tunai namun berhasrat untuk memulai bisnis. Saya yakin
dengan kita memiliki kemauan besar menjadi seorang wirausahawan atau
entrepreneur, maka setidaknya akan selalu ada jalan untuk memulai
bisnis. Nyatanya, tidak sedikit pengusaha yang telah meraih keberhasilan
meski saat memulai bisnisnya dulu tanpa memiliki uang tunai.

Itu menunjukan bahwa tidak benar kalo ada yang mengatakan: “Tak
mungkin kita memulai bisnis tanpa memiliki uang tunai”. Kuncinya
sebetulnya terletak pada motivasi dan keberanian kita memulai bisnis
yang mengebu-gebu. Hanya saja, untuk cepat meraih sukses, apalagi tanpa
memiliki uang tunai, itu tidak semudah seperti kita membalikan telapak
tangan. Semuanya membutuhkan perjuangan.

Kamis, 01 Juli 2010

Wasiat Dahsyat Penolak Kefakiran.


Islam itu sangat solutif, berbahagialah bila engkau seorang muslim, apalagi seorang muslim itu adalah enterpreuner (red. Pengusaha), kalaulah dia yakin akan jalannya, untuk berjihad di dunia melalui bisnis, tentulah dia memiliki dua ujung mata pedang dalam langkah perjuangannya, yaitu pertama :Ikhtiar yang sungguh sungguh dalam menjemput rezeki, dan kedua : Kekuatan amalan ibadah dan doa.

Kedua mata pedang tersebut saling menguatkan, kedua mata pedang tersebut menambah kekuatan keyakinan hamba atas kekuasaan Yang Maha Kuasa. Logika bisnis dan usaha kadang-kala menjadi terbalik, bahkan hasil yang di raih pun seringkali ilmu matematika ataupun indikator ekonomi tak mampu menjangkau.

“Apa saja yang Allah anugerahkan kepada manusia berupa rahmat, maka tidak ada seorangpun yang dapat menahannya; dan apa saja yang ditahan oleh Allah maka tidak ada seorangpun yang sanggup untuk melepaskannya sesudah itu. Dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS 35:2)
“Katakanlah: Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang di kehendaki Nya di antara hamba-hambaNYA dan menyempitkan bagi (siapa yang di kehendakiNya). Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia lah Pemberi Rezeki yang sebaik baiknya” (QS 34:39)
Pada saat krisis tiba, niscaya mereka para pribadi muslim haruslah merasa yakin dan tetap tenang. Mereka tidak gundah atas berita yang beredar di media masa, mereka tidak turut serta menggaungkan senandung yang sama dengan kaum yang lain , mereka punya sikap yang unik dan berbeda dengan kaum yang lain, alasannya karena mereka punya keyakinan yaitu mereka memiliki ALLAH, PEMILIK SEGALA KEPUTUSAN, PEMBERI REZEKI.
Seringkali ummat islam terlupakan adanya kekuatan ujung mata pedang yang kedua ini yaitu kekuatan amalan ibadah dan doa , sebahagian ummat islam sekarang cenderung mengikuti pola manajemen barat yang serba ‘sebab akibat’ secara rasional, yang tentunya paham barat tersebut telah nyata melupakan faktor Tuhan sebagai Penentu. Walaupun sebagian mereka berhasil dalam usahanya, maka hasil kerja yang di dapat paling tidak hanya memperbanyak digit nilai materi saja, dan hampa dalam nilai keimanan serta berpeluang hilang keberkahannya, ketahuilah bila niat dan hasilnya dasarnya sudah menyimpang , hasil itu semua kelak akan nihil di hadapan Allah.
Rugi sekali bagi seorang muslim, apalagi kalangan pengusaha muslim khususnya, bila meninggalkan kekuatan yang satu ini, mereka punya Allah, mereka punya peluang doanya terkabul, mereka memiliki kesempatan yang lebih baik di banding orang kafir, kenapa kita harus tunduk kepada yang lainnya, bahkan melemahkan diri?
Banyak sekali hadist Nabi maupun kisah sahabatnya yang memberikan gambaran bagaimana seorang muslim berdoa, kesemuanya merupakan karuniaNYA agar ummat islam khususnya para pengusahanya agar memiliki pegangan dan panduan dalam melangkah di kehidupan dunia ini, menjadi pengelana yang tak akan tersesat di antara ujian kehidupan berupa kelapangan maupun kesempitan.
…………
Adalah Abdullah bin Mas’ud , salah seorang sahabat dekat Rasul SAW. Di masa Khalifah Usman bin Affan, dia menderita sakit dan terbaring di atas tempat tidurnya, Khalifah usman menjenguknya dan menyaksikan Abdullah bin Mas’ud dalam keadaan sedih.
Usman : “Apa yang membuatmu sedih?”
Abdullah : “Dosa dosaku”
Usman : “Apa yang engkau inginkan dariku, aku akan penuhi?”
Abdullah : “Saya merindukan rahmat Allah”
Usman : “Jika engkau setuju, aku akan memanggilkan tabib”
Abdullah : “Tabib hanya membuatku sakit”
Usman : “Jika engkau tak keberatan, aku akan perintahkan bendaharaku untuk memberimu harta dari baitul mal”
Abdullah : “Ketika aku amat membutuhkannya, engkau tak memberiku sesuatu, dan sekarang tatkala aku sama sekali tak membutuhkannya, engkau hendak memberikan sesuatu!”
Usman : “Pemberian itu juga hadiah untuk putri putrimu”
Abdullah : “Mereka juga tak membutuhkan sesuatu, karena aku telah berwasiat kepada mereka untuk membaca surat Al Waqi’ah setiap malam, aku mendengar Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang membaca surat Al Waqi’ah setiap malam, maka dia tidak akan tertimpa kefakiran”
Nah, saudara muslimku, informasi ini sudah sampai kepada anda semua, jangan di sia-siakan , mari kita lakukan amalan ini, Insha Allah, kita mampu untuk tetap tegar dalam menghadapi ujian kehidupan ini dan niscaya Insha Allah, kefakiran pun tak akan hadir di hadapan kita semua. Dan berilah wasiat yang sama kepada orang orang yang anda cintai, agar mereka bisa seberuntung seperti yang di sabdakan Rasul SAW di atas. Amin.
mmnasution@eramuslim.com