Jumat, 14 Mei 2010

Pilihan Investasi : Tanah Atau Dinar…?










Tulisan ini untuk me-respon banyaknya permintaan pembaca yang meminta saya membandingkan pilihan investasi apakah lebih baik investasi di tanah atau Dinar. Keduanya memiliki kesamaan yaitu harga yang memiliki trend naik dari waktu ke waktu. Keduanya juga bersifat proteksi nilai, artinya ketika nilai mata uang hancur karena inflasi – harga tanah atau Dinar akan otomatis naik.
Bedanya adalah kalau Dinar naik turunnya bersifat responsive bergerak setiap detik mengikuti pergerakan harga emas dunia yang dipengaruhi oleh sekian banyak isu-isu ekonomi. Kenaikan harga tanah secara umum  bersifat gradual – tidak fluktuatif, tidak dipengaruhi secara langsung oleh isu-isu ekonomi sesaat. Grafik disamping menunjukkan perbedaan pola kenaikan harga tanah dengan Dinar.
Bedanya lagi, trend naik turunnya harga Dinar berlaku universal artinya kalau harga emas dunia naik secara umum kenaikan ini berlaku pula untuk harga Dinar di seluruh dunia – demikian pula sebaliknya bila harga turun. Tanah tidak demikian, di satu negara saja – harga tanah bisa sangat bervariasi kemungkinan naiknya. Jadi selain tingkat inflasi, lokasi juga sangat menentukan untuk tanah.
Berikut adalah kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Kelebihan investasi tanah dibandingkan Dinar :
1.     Kenaikan harganya cenderung linier, tidak berfluktuasi.
2.     Untuk lokasi yang prima, bisa naik lebih tinggi dari harga Dinar.
3.     Supply bersifat fix (tidak mungkin tumbuh) sementara demand terus tumbuh.
4.     Bisa diproduktifkan dan memberi hasil lebih dari sekedar investasi tanahnya.
Kelemahan investasi tanah dibandingkan Dinar :
1.     Tidak terlalu likwid, belum tentu bisa jadi uang pada saat dibutuhkan.
2.     Bila salah pilih lokasi, harga akan lamban naik.
3.     Tidak ada standard harga.
4.     Bila tidak diproduktif-kan akan cenderung menjadi beban (pajak, perawatan, penjagaan dlsb).
Kelebihan investasi Dinar dibandingkan tanah :
1.     Dinar sangat likwid, bisa jadi uang kapan saja dibutuhkan.
2.     Harga Dinar yang relatif standard dan trasparan karena mengikuti perkembangan harga emas dunia.
3.     Relatif tidak ada biaya investasi yang dibutuhkan ( seperti kalau di tanah biaya jual beli, notaris, perawatan dlsb).
4.     Mudah dijual belikan dalam pecahan-pecahan kecil sesuai dengan kebutuhan.
Kelemahan investasi Dinar dibandingkan dengan tanah:
1.     Jangka pendek bisa saja rugi ketika fluktuasi harga lagi menurun.
2.     Kemungkinan diproduktifkannya lebih rendah ketimbang tanah.
3.     Risiko menyimpannya lebih tinggi dari risiko tanah.
4.     Memerlukan pemahaman investasi yang lebih tinggi ketimbang tanah.
Dengan perbandingan tersebut diatas, Anda bisa memilih sendiri mana yang lebih sesuai untuk Anda. Bila Anda yakin keuangan Anda tidak masalah dalam periode investasi, dan juga yakin bisa memproduktifkan investasi tanah Anda – maka pilihan investasi tanah insyaallah akan lebih baik.
Sebaliknya bila ada kemungkinan Anda membutuhkan dana investasi kapan saja selama periode investasi, dan Anda tidak juga yakin bisa memproduktifkan a

Tidak ada komentar: